selamat Datang di Blog BERAU - THE TREASURE OF BORNEO

Selamat Datang.....selamat membaca...semoga berguna....dan tidak membuat uang enam ribu perak per jam di warnet hilang begitu saja....

Minggu, 02 Januari 2011

Pertama Kali Masuk Berau


Setibanya di bandara, saya langsung menelpon "ajudan" saya untuk keperluan penjemputan....jiahhh...haha. dan ternyata mereka masih dalam perjalanan menuju bandara. Gak papa, barang-barang saya masih belum semuanya terkumpul. Maklum ritual pindahan dari Samarinda ini cukup menguras tenaga dan pikiran, apalagi keterlibatan ibu saya yg sangat banyak membantu anaknya ini dengan menitipkan segala macam barang yg saya pikir sebelumnya tidak perlu dibawa, toh di Berau nanti bisa beli baru. Dan ternyata jangan remehkan barang titipan ibu anda. Ujung-ujungnya aneka barang itu sangat berguna bagi hidup kita setelah dibuat repot membawanya, hehe...

Tak menunggu lama, mobil Avanza hijau (bukan promosi ya) tepat parkir di hadapan saya. Bangunan terminal lama bandara memang tidak begitu besar, ya seukuran lah dengan temindung. Namun yang jelas lebih ramai karena bandara ini sudah didarati oleh pesawat besar seperti Batavia dan Sriwijaya. Di depan pintu kedatangan, terdapat cafe bernama banuanta yg menjual aneka suvenir dan minuman ringan.

Setelah barang masuk mobil dan setelah sedikit berbasa basi dengan teman-teman yang menjemput, saya pun konsen menikmati pemandangan kota yang saya lalui. Inilah Berau, tempat perjuangan saya selanjutnya. Tempat yang benar-benar baru, meskipun saya disini tak sendiri-sendiri amat. Saya punya sepupu yang jadi PNS dan sudah hijrah ke Berau sejak 1992. Saya juga ada kerabat dari ibu yang juga sudah puluhan tahun tinggal disini.

Tanjung Redeb adalah ibukota Kabupaten, berpenduduk sekitar 55 ribu jiwa, dari total 171 ribu penduduk Berau berdasarkan hasil sensus 2010 lalu. Dibanding kecamatan lain, seperti halnya ibukota, Tanjung Redeb adalah barometer di Berau. Ya tempat belanja, ya tempat keramaian, ya pusat pemerintahan, semuanya bermuara ke Tanjung Redeb. Ada sebutan khas orang Berau bagi ibukotanya, yaitu "Tanjung". Ya, orang Berau cukup menyebut "Tanjung" untuk sebutan ibukotanya tersebut. Ini setelah saya memperhatikan selama 3 bulan tinggal di Berau, hehehe...

Pemandangan pertama ketika keluar jalan bandara adalah sungai Segah. Sungai yang membelah kota Tanjung Redeb ini mirip mahakam di Samarinda. Cuma tidak terlalu lebar. Di seberang sana terlihat kecamatan Gunung Tabur, salah satu bekas kesultanan di Berau. Jalan di Berau, atau sebut saja Tanjung Redeb cukup mulus. Jarak bandara ke pusat kota sekitar 10 km. Pemandangan kiri kanan masih dipenuhi bangunan sederhana ala kota kecil. Hanya bangunan terminal bus saja yg cukup menarik perhatian saya, lalu ada gedung dinas PU yang berlantai 3, gedung DPRD dan kolam renang Kakaban yang dipakai untuk PON 2008 lalu, dan hotel Bumi Segah, hotel terbesar dan menjadi andalan Berau saat ini.

Selanjutnya mobil menyusuri jalan Pemuda, jalan dua jalur dengan median taman yang cukup bagus. Ada kantor Polres Berau yang cukup megah, gedung bank BPD Kaltim, GOR serbaguna dan beberapa ruko. Sedang dibangun pula showroom Toyota, yang mengindikasikan daerah ini cukup baik potensi perekonomiannya.

Mobil terus masuk ke kota, dengan lalu lintas yang sangat lancar, melewati daerah downtown Tanjung Redeb. Ada bangunan bank BRI yang cukup bagus, bank BNI, kantor PLN dan akhirnya saya melihat land mark kota Tanjung Redeb dan Berau, mesjid Agung Baitul Hikmah yang megah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar